The Fawzi's Team: Our Family Sticks Together

Ikang Fawzi, Marissa Haque, Isabella Fawzi, Chikita Fawzi

Isabella Fawzi, Chikita Fawzi, Ikang Fawzi, Marissa Haque

Isabella Fawzi, Chikita Fawzi, Ikang Fawzi, Marissa Haque
Semakin Menua Semakin Islami, Insya Allah... (dalam Ikang Fawzi & Marissa Haque, 2010)

Lagu: "Panggilan Jiwa" (Ikang Fawzi dan Candra Darusman/Anak-anak Deplu RI)


Cinta Ikang Fawzi Selamanya pada Marissa Haque, Iklan Olay Beauty Face Lotion, 2009

Cinta Ikang Fawzi Selamanya pada Marissa Haque, Iklan Olay Beauty Face Lotion, 2009
Cinta Ikang Fawzi Selamanya pada Marissa Haque, Iklan Olay Beauty Face Lotion, 2009

Ayah Bunda Ikang Fawzi & Marissa Haque

Ayah Bunda Ikang Fawzi & Marissa Haque
Ayah Bunda Ikang Fawzi & Marissa Haque

Bahasa Kasih Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Istrinya

Bahasa Kasih Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Istrinya
Bahasa Kasih Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Istrinya

Minggu, 12 Desember 2010

Persahabatan dalam Mid-life Crisis: Marissa Haque & Ikang Fawzi untuk Utha Likumahuwa Sahabat Mereka


Mas Utha (Utha Likumahuwa) adalah penyanyi pop-jazz terkenal Indonesia yang merupakan salah seorang sahabat Ikang Fawzi suamiku sejak lebih dari seperempat abad yang lalu.

Setelah secara pribadi saya lama sekali tidak berjumpa, pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010 yang lalu keluarga kami alhamdulillah mendapat curahan rezeki untuk show di kota Medan, Sumatra Utara dengan honorarium yang tidak kecil melalui Mas Utha dan Mbak Deby istrinya. Y
ah…an old and new yang sangat berkesan sebagai pertanda kebangkitan kembali suamiku didunia music dan tarik suara. Karena selain tembang-tembang kenangan masa 80-an yang belakangan ini kembali ‘in’ karena masih sangat disukai masyarakat luas Indonesia, juga dikarenakan banyak yang menganggap bahwa musik tahun 80-an punya ciri yang tak dapat disamakan dengan era musik era sebelum maupun sesudahnya. Kali ini di Hotel Scarlet, Dago, kota Bandung, keluarga kami dan keluarga Mas Utha kembali dipertemukan bersama grup “REUNI” yang dikomandani oleh salah satu perncetusnya bernama Adjie Soetama.

Berawal dari paguyuban rasa kangen sesama musisi-penyanyi 80-an, grup Reuni dideklarasikan pada sekitar pertengahan tahun 2009 lalu. Alhamdulillah rekaman perdana grup ini sangat lancar, album Reuni kini telah beredar di berbagai gerai kaset Disc Tara diseluruh Indonesia. Hasil penjualan album oerdana Reuni-pun alhamdulillah laris-manis-tanjung kimpul!

Terkait dengan acara malam ini di gedung Sambuga, kota Bandung, atas jasa Ikang Fawzi suamiku yang sejak telah beberapa saat lalu telah menjalin kerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum dan juga atas arahan Ibu Ir. Yennel, MSi dan alumni ITB angkatan ’75, malam ini pada pukul 19.00 tertanggal 6 Juni 2010 perhelatan semi-akbar “Wayang Jazz dan Reuni” dilangsungkan. Suasana sangat nyaman, penuh bahasa kasih, akrab, serta aman-menyenangkan menyeruak. Para pekerja seni Indonesia angkatan 80’an ini memang sejujurnya amat-sangat kompak dan mampu cepat berbaur dengan para alumni ITB angkatan ’75.

Sejak pertama dibentuknya, memang para personil grup Reuni ini saling dukung, saling menunjang, serta saling bertukar job satu dengan lainnya. Adjie Soetama misalnya, yang dari dulu memang berbakat entrepreneur ternyata didalam perjalanan waktunya semakin terasah marketingship serta salesmanship-nya. Kemudian dengan bergabungnya Ikang Fawzi suamiku dalam grup Reuni tersebut, alhamdulillah me-leverage kepastian masukan job grup ini setiap bulan sejak grup Reuni ini didirikan.

Rezeki suamiku artinya rezeki saya dan juga anak-anak dirumah. Yang lebih penting diatas itu semua adalah bahwa ada rasa bahagia tertentupada hatiku ini kala melihat Ikang Fawzi suamiku yang bila sudah berkumpul dengan teman-teman musisinya yang tidak dapat lebih lanjut saya uraikan dengan kata-kata. Dunia yang saya fahami sebagai sejenis’tonikum’ bagi kesehatan jiwa, mental-spiritual suamiku. Yah, memang yang namanya pekerja seni, mau apapun profesi dirinya dalam bidang-bidang lain yang tak berkaitan langsung dengan kesenian, bila memang ada waktu yang tepat, energi yang belum terbuang, dan komunitas yang menunjang, maka kembali kepada dunia berkesenian saya duga akan memperpanjang umur kami-kami ini karena hati yang bahagia dan hirupan energi positif dari alam lingkungan hidupnya.

Lihatlah bagaimana Ikang Fawzi suamiku dalam usianya yang telah 50 tahun itu tetap fit dan terlihat 10 tahun lebih muda. Begitu juga Mas Utha Likumahuwa yang telah hampir 60 tahunan, terlihat juga 10-15 tahun lebih muda. Saya meyakininya sebagai anugerah tak ternilai dari Allah Azza wa Jalla terhadap dunia kehidupan yang membuat hati mereka selalu berbaik sangka dan ber-positif thinking. Dan sebagai istrinya didalam doa serta didalam asa selalu ingin berbagi rasa dan jiwa yang senada dalam irama simfoni dalam suka dan duka serta ingin hidup bahagia sampai tua berdua bergandengan tangan dengan Ikang Fawzi suamiku, kebahagiaan suamiku adalah kebagaianku dan keluarga juga adanya. Bahkan sangat kupercaya bahwa secara sadar cinata kami—Ikang Fawzi dan saya Marissa Haque adalah ‘tuk yang pertama dan terakhir…sampai mati satu suami satu istri sampai mati. Insya Allah demikian adanya… saya melihat suasana bathin seperti ini juga ada pada pasangan Addie MS dan Memes Adisaputra sahabat lainnya lagi dari Ikang Fawzi suamiku. Dulu kami merupakan dua pasang figur publik yang sangat mesra yang diajak oleh BASF Award keliling Eropa Barat karena prestasi sebagai aktivis industri musik Indonesia yang mendongkrak penjualan kaset berkat karya nyata dan produksinya. Kami juga saat itu bernagkat bareng Utha Likumahuwa, namun Utha saat itu tidak membawa istrinya.

Nah, gaya hidup Addie MS dan Memes Adisaputra dari dulu hingga kini tetap sama, yaitu ramai penuh kasih dan tawa serta mesra. Kurang lebih Ikang Fawzi suamiku dan saya sendiri seperti itu, paling kalau ada perbedaan hanyalah bahwa kehidupan kami sekarang sejak sepuluh tahun yang lalu menjadi lebih Islami dan berkiblat kepada menjalankan syariat Islam dengan lebih baik dari hari kemarin. Dalam dalam keradaan hidup dan cara menghidupkan hati bahagia, rasanya isnya Allah melalui dunia musik dan para musisi negeri ini kebaikan hati dalam positif thinking yang akan memperpanjang umur insya Allah menjadi bagian dari hari-hari kehidupan yang banyak membawa manfaat dunia dan akhirat.
Bila Utha Likumahuwa dan keluarganya, Addie MS dan keluarganya, serta Ikang Fawzi dan keluarga dapat lebih terlihat awet muda, bahagia, dan insya Allah panjang umur, barangkali kehidupan musisi sehat tanpa narkoba seperti keluarga kami bertiga Utha, Addie MS, dan Ikang Fawzi dapat menjadi promosi positif atas musik sebagai pilihan profesi hidup yang membawa manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat sekeliling, serta Indonesia. Dari angkatan 80-an menuju Indonesia bahagia menjawab tantangan zaman…

Insya Allah….

Komunikasi Matang Berkualitas dalam 25 Tahun Pernikahan

Komunikasi Matang Berkualitas dalam 25 Tahun Pernikahan
25 Tahun Pernikahan Kami: 2-7-1986 sampai 3-7-2011 (Ikang Fawzi & Marissa Haque)