The Fawzi's Team: Our Family Sticks Together

Ikang Fawzi, Marissa Haque, Isabella Fawzi, Chikita Fawzi

Isabella Fawzi, Chikita Fawzi, Ikang Fawzi, Marissa Haque

Isabella Fawzi, Chikita Fawzi, Ikang Fawzi, Marissa Haque
Semakin Menua Semakin Islami, Insya Allah... (dalam Ikang Fawzi & Marissa Haque, 2010)

Lagu: "Panggilan Jiwa" (Ikang Fawzi dan Candra Darusman/Anak-anak Deplu RI)


Cinta Ikang Fawzi Selamanya pada Marissa Haque, Iklan Olay Beauty Face Lotion, 2009

Cinta Ikang Fawzi Selamanya pada Marissa Haque, Iklan Olay Beauty Face Lotion, 2009
Cinta Ikang Fawzi Selamanya pada Marissa Haque, Iklan Olay Beauty Face Lotion, 2009

Ayah Bunda Ikang Fawzi & Marissa Haque

Ayah Bunda Ikang Fawzi & Marissa Haque
Ayah Bunda Ikang Fawzi & Marissa Haque

Bahasa Kasih Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Istrinya

Bahasa Kasih Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Istrinya
Bahasa Kasih Ikang Fawzi untuk Marissa Haque Istrinya

Selasa, 14 Desember 2010

Perkawinan Perak Menjelang, MBA Didapat: Ikang Fawzi & Marissa Haque


Ikang Fawzi (Foto:Arie Yudhistira/Koran SI)
JAKARTA - Ikang Fawzi tengah bergembira. Jerih payahnya kuliah selama 1,5 tahun berbuah manis. Suami Marissa Haque ini meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya senang sekali akhirnya bisa dapat gelar. Saya kuliah selama 1,5 tahun. Selesainya bisa cepat karena saya serius sekali," ungkap Ikang yang dihubungi okezone, Selasa (14/12/2010).

Rocker kelahiran 23 Oktober 1959 itu mengambil judul tesis Analisa Strategi Bisnis Properti-tainment di Salah Satu Industri Bisnis Properti (studi pada PT Impian Jaya Ancol). Dia membuat tesis dengan judul demikian dengan alasan tersendiri.

"Saya pikir bisnis ini kan yang penting bisa berkelanjutan. Banyak yang berbisnis, tapi kemudian hilang. Kalau Ancol ini pernah diterpa krisis ekonomi 1998 dan 2008, tapi bisa bertahan karena dia menggunakan properti-tainment. Jadi entertainment itu untuk mempercepat recover industri properti yang sedang lesu," bebernya.

Berkat keseriusan dalam menggarap tesis setebal 300 halaman, ayah dua anak ini mendapat nilai sempurna, A. "Secara ilmiah itu memang bidang saya. Intinya, di situ saya gunakan ilmu yang saya punya. Jadi saya lama di entertain, kemudian ingin saya ilmiahkan," urainya.

Disinggung tentang kegiatan sang istri yang giat menimba ilmu, Ikang memberikan pujian.

"Wah, kalau dia sih gila sekolah. Kalau saya enggak seperti dia yang sekolah terus kayak sudah jadi makanan sehari-hari. Mungkin kalau dia di UGM mengambil dua gelar sekaligus, MBA dan hukum (MA)," katanya.(ang)

Minggu, 12 Desember 2010

Persahabatan dalam Mid-life Crisis: Marissa Haque & Ikang Fawzi untuk Utha Likumahuwa Sahabat Mereka


Mas Utha (Utha Likumahuwa) adalah penyanyi pop-jazz terkenal Indonesia yang merupakan salah seorang sahabat Ikang Fawzi suamiku sejak lebih dari seperempat abad yang lalu.

Setelah secara pribadi saya lama sekali tidak berjumpa, pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010 yang lalu keluarga kami alhamdulillah mendapat curahan rezeki untuk show di kota Medan, Sumatra Utara dengan honorarium yang tidak kecil melalui Mas Utha dan Mbak Deby istrinya. Y
ah…an old and new yang sangat berkesan sebagai pertanda kebangkitan kembali suamiku didunia music dan tarik suara. Karena selain tembang-tembang kenangan masa 80-an yang belakangan ini kembali ‘in’ karena masih sangat disukai masyarakat luas Indonesia, juga dikarenakan banyak yang menganggap bahwa musik tahun 80-an punya ciri yang tak dapat disamakan dengan era musik era sebelum maupun sesudahnya. Kali ini di Hotel Scarlet, Dago, kota Bandung, keluarga kami dan keluarga Mas Utha kembali dipertemukan bersama grup “REUNI” yang dikomandani oleh salah satu perncetusnya bernama Adjie Soetama.

Berawal dari paguyuban rasa kangen sesama musisi-penyanyi 80-an, grup Reuni dideklarasikan pada sekitar pertengahan tahun 2009 lalu. Alhamdulillah rekaman perdana grup ini sangat lancar, album Reuni kini telah beredar di berbagai gerai kaset Disc Tara diseluruh Indonesia. Hasil penjualan album oerdana Reuni-pun alhamdulillah laris-manis-tanjung kimpul!

Terkait dengan acara malam ini di gedung Sambuga, kota Bandung, atas jasa Ikang Fawzi suamiku yang sejak telah beberapa saat lalu telah menjalin kerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum dan juga atas arahan Ibu Ir. Yennel, MSi dan alumni ITB angkatan ’75, malam ini pada pukul 19.00 tertanggal 6 Juni 2010 perhelatan semi-akbar “Wayang Jazz dan Reuni” dilangsungkan. Suasana sangat nyaman, penuh bahasa kasih, akrab, serta aman-menyenangkan menyeruak. Para pekerja seni Indonesia angkatan 80’an ini memang sejujurnya amat-sangat kompak dan mampu cepat berbaur dengan para alumni ITB angkatan ’75.

Sejak pertama dibentuknya, memang para personil grup Reuni ini saling dukung, saling menunjang, serta saling bertukar job satu dengan lainnya. Adjie Soetama misalnya, yang dari dulu memang berbakat entrepreneur ternyata didalam perjalanan waktunya semakin terasah marketingship serta salesmanship-nya. Kemudian dengan bergabungnya Ikang Fawzi suamiku dalam grup Reuni tersebut, alhamdulillah me-leverage kepastian masukan job grup ini setiap bulan sejak grup Reuni ini didirikan.

Rezeki suamiku artinya rezeki saya dan juga anak-anak dirumah. Yang lebih penting diatas itu semua adalah bahwa ada rasa bahagia tertentupada hatiku ini kala melihat Ikang Fawzi suamiku yang bila sudah berkumpul dengan teman-teman musisinya yang tidak dapat lebih lanjut saya uraikan dengan kata-kata. Dunia yang saya fahami sebagai sejenis’tonikum’ bagi kesehatan jiwa, mental-spiritual suamiku. Yah, memang yang namanya pekerja seni, mau apapun profesi dirinya dalam bidang-bidang lain yang tak berkaitan langsung dengan kesenian, bila memang ada waktu yang tepat, energi yang belum terbuang, dan komunitas yang menunjang, maka kembali kepada dunia berkesenian saya duga akan memperpanjang umur kami-kami ini karena hati yang bahagia dan hirupan energi positif dari alam lingkungan hidupnya.

Lihatlah bagaimana Ikang Fawzi suamiku dalam usianya yang telah 50 tahun itu tetap fit dan terlihat 10 tahun lebih muda. Begitu juga Mas Utha Likumahuwa yang telah hampir 60 tahunan, terlihat juga 10-15 tahun lebih muda. Saya meyakininya sebagai anugerah tak ternilai dari Allah Azza wa Jalla terhadap dunia kehidupan yang membuat hati mereka selalu berbaik sangka dan ber-positif thinking. Dan sebagai istrinya didalam doa serta didalam asa selalu ingin berbagi rasa dan jiwa yang senada dalam irama simfoni dalam suka dan duka serta ingin hidup bahagia sampai tua berdua bergandengan tangan dengan Ikang Fawzi suamiku, kebahagiaan suamiku adalah kebagaianku dan keluarga juga adanya. Bahkan sangat kupercaya bahwa secara sadar cinata kami—Ikang Fawzi dan saya Marissa Haque adalah ‘tuk yang pertama dan terakhir…sampai mati satu suami satu istri sampai mati. Insya Allah demikian adanya… saya melihat suasana bathin seperti ini juga ada pada pasangan Addie MS dan Memes Adisaputra sahabat lainnya lagi dari Ikang Fawzi suamiku. Dulu kami merupakan dua pasang figur publik yang sangat mesra yang diajak oleh BASF Award keliling Eropa Barat karena prestasi sebagai aktivis industri musik Indonesia yang mendongkrak penjualan kaset berkat karya nyata dan produksinya. Kami juga saat itu bernagkat bareng Utha Likumahuwa, namun Utha saat itu tidak membawa istrinya.

Nah, gaya hidup Addie MS dan Memes Adisaputra dari dulu hingga kini tetap sama, yaitu ramai penuh kasih dan tawa serta mesra. Kurang lebih Ikang Fawzi suamiku dan saya sendiri seperti itu, paling kalau ada perbedaan hanyalah bahwa kehidupan kami sekarang sejak sepuluh tahun yang lalu menjadi lebih Islami dan berkiblat kepada menjalankan syariat Islam dengan lebih baik dari hari kemarin. Dalam dalam keradaan hidup dan cara menghidupkan hati bahagia, rasanya isnya Allah melalui dunia musik dan para musisi negeri ini kebaikan hati dalam positif thinking yang akan memperpanjang umur insya Allah menjadi bagian dari hari-hari kehidupan yang banyak membawa manfaat dunia dan akhirat.
Bila Utha Likumahuwa dan keluarganya, Addie MS dan keluarganya, serta Ikang Fawzi dan keluarga dapat lebih terlihat awet muda, bahagia, dan insya Allah panjang umur, barangkali kehidupan musisi sehat tanpa narkoba seperti keluarga kami bertiga Utha, Addie MS, dan Ikang Fawzi dapat menjadi promosi positif atas musik sebagai pilihan profesi hidup yang membawa manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat sekeliling, serta Indonesia. Dari angkatan 80-an menuju Indonesia bahagia menjawab tantangan zaman…

Insya Allah….

Senin, 29 November 2010

Kami Berdua Setuju agar Bintang Porno Jepang Ditangkal Masuk Indonesia: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Alhamdulillah kami berdua Marissa Haque & Ikang Fawzi setuju dengan berita di:

Republika OnLine » Breaking News »

Nasional Imigrasi Harus Cegah Masuknya Bintang Porno ke Indonesia

Senin, 29 November 2010, 21:54 WIB
REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA--Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Susatyo, minta pihak imigrasi memperketat aturan mengenai pekerja seni asing terutama bintang film porno yang bermain di Indonesia.

“ Jangan sampai pemain yang datang dengan visa tidak jelas, bahkan wisata bisa masuk ke Indonesia, apalagi bintang porno” ujarnya pada Republika melalui telepon, Senin (29/11).

Ia mengaku aturan ini sebenarnya sudah sangat jelas di Indonesia. “ Kita harus periksa terlebih dahulu kelengkapan surat dan administrasinya. Kalau tidak sesuai ya harus dilarang,” tegasnya.

Kamis, 25 November 2010

Bertambah Usia di Tangsel Sembari Menyaksikan Kehancuran Konstustinya Sekaligus: Marissa Haque & Ikang Fawzi

andre-taulany-stinky
Jumat 19 November 2010

Pemilukada Tangsel Kental dengan Pelanggaran dan Kecurangan

TANGSEL - Koordinator Lembaga Kajian dan Analisa Daerah Terpadu, Ade Yunus, memprediksi kalau pemilihan walikota dan wakil walikota Tangerang Selatan akan berujung seperti yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Proses pemilihan akan diulang karena indikasi pelanggaran maupun kecurangan sangat kentara.

"Berbagai pelanggaran tersebut memiliki persamaan dengan pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada Pandeglang. Mahkamah Konsitusi menyatakan pilkada di daerah tersebut harus diulang secara keseluruhan," tutur Ade, Kamis (18/11).

Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan, indikasi pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi dalam proses pemilihan di Tangerang Selatan Sabtu lalu dilakukan secara terstruktur, sistemik dan massif. Berdasarkan data yang dihimpun LKADT, berbagai kecurangan tersebut diantaranya berupa penggelembungan suara, pengerahan birokrasi, dan politik uang.

Indikasi penggelembungan suara dilakukan lewat perumusan daftar pemilih tetap. "Surat undangan memilih palsu dibuat agar pemilih palsu hadir di TPS," jelas Ade.

Sedang tim pemenangan pasangan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie, pasangan yang Rabu malam lalu ditetapkan sebagai pemenang, Ade menuding, melibatkan birokrasi dalam program kerjanya. "Tiga hal ini (mark up jumlah suara, pengerahan birokrasi dan politik uang) menjadi kekuatan kubu pasangan Arsyid-Andre Taulany untuk memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi," katanya. (ti/isan)

Sumber: http://www.bantenpost.com/berita.php?berita=BU/BNTP/11/10/1316

Minggu, 14 November 2010

Mbak Linda Djalil yang Kami Berdua Sayangi: Marissa Haque dan Ikang Fawzi




Sapa Kasih untuk Uni Linda Djalil di www.kompasiana.com

Sumber: http://marissahaque-sdalh.blogdetik.com/2010/11/14/peduli-lingkungan-lahir-bathin-di-tangsel-2010-marissa-haque-fawzi/#more-28

Bertemu Linda Djalil yang masih manis dan ramah di Citos (Cilandak Town Square), Jakarta Selatan sekitar dua minggu lalu. Bersama Alfian Sekjen PITA Tangsel dan Ine Sepri-ku saya sedang menuju sebuah café disana dalam rangka menghadiri sebuah rapat tertutup bersama tim penyandang dana Andre Taulani dan Bang Arsyid plus tim penyandang dana tim Pak Yayat dan Mas Norodom. Mbak Linda saya saksikan sedang sangat asyik serta aktif memasarkan teri balado ala Padang yang saya coba tester-nya lezat ternyata sekali, termasuk brosur salon muslimah mbak Linda di Bintaro, Tangsel.

Ini respon saya kedua setelah lagi-lagi tertegun dengan ekspresi tulisannya yang manis-menggelitik-menghujam. Namun karena seorang Linda Djalil yang saya kenal sangat manis hati dan lembut bahasa, maka saya santai saja membaca respon tulisannya di kompasiana.com tulisan dari seorang kompasianer yang sejak dulu memang tidak pernah ramah terhadap tulisan kritik pada pemerintah sekarang. Tulisan orang tersebut beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/

Kompasiana memang awalnya ditujukan sebagai rumah sehat jurnalistik masyarakat/citizen journalism. Namun dalam perkembangannya saya melihat rumah kompasiana.com dipakai sebagai alat/tool/instrument dari kader-kader 2 (dua) partai besar terntentu didalam memsarkan dirinya bagi kepentingan Pilkada/Pemilukada daerah tertentu. Sehingga kebercenderungan dari admin kompasiana.com tidak saya lihat netral adanya! Bahkan admin tertentu kompasiana.com sendiri sangat ‘tipis kupingnya’ alias anti kritik dari anggota kompasianers lainnya.

Terkait dengan blog pribadi saya dengan alamat di blogdetik.com, adlaah ekspresi pribadi yang tidak senang ada aurat perempuan—maaf payudara Vina Panduwinata—yang menempel erat dalam posisi/kondisi 3/4 telanjang pada dada suami saya Ikang Fawzi. Adalah hak seorang istri untuk menyatakan keberatannya. Setelah saya utarakan langsung kepada sang pemilik payudara, yang bersangkutan merasa keberatan dengan menyatakan itu adalah hak dia untuk berpakaian seperti apapun. Saya katakan kembali pada yang bersangkutan bahwa silahkan saja dia tidak pakai baju sekalipun lalu menempelkan aurat didadanya pada lelaki-lelaki lain/suami-suami orang lain, asalkan: “jangan lakukan lagi kepada Ikang Fawzi suami saya!”, demikian jawabku kemarin dulu itu.

Bilamana mbak Linda Djalil bersepakat dengan cara berbusana/life style Vina Panduwinata antara lain dengan menempelkan payudaranya pada suami perempuan lain, yah…silahkan saja! Karena itu selera dan hak anda mbak Linda Djalil. Begitu juga dengan sang author dengan alamat: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque, juga saya persilahkan saja bila ingin dalam waktu dekat Vina Panduwinata menempelkan payudaranya kedada anda Bung!

Namun sekali lagi hak saya Marissa Grace binti Haque sebagai istri Ikang Fawzi untuk mengatakan: ”TIDAK! terhadap payudara ¾ telanjang perempuan non-muhrim dari sudut dunia manapun untuk ditempelkannya kedada Ikang Fawzi suamiku.” Terkecuali jika Ikang Fawzi bukan lagi menjadi suami saya, itu terserah saja kepada yang bersangkutan. Karena saya yakini siapapun perempuan normal didunia ini tidak ingin suaminya terangsang secara seksual terhadap perempuan lain selain dirinya.

Alhamdulillah sangat banyak dukungan datang kepada saya atas sikap saya ini. Kalau ada yang negatif itu datang—saya duga—dari timses pasangan nomor 4 Airin Rachmi Diany dengan nama Ocil dan Amaruzzaman dengan domisili di Tangerang, Banten karena kuatir atas ‘gerakan bawah tanah’ melawan kedzoliman berkelanjutan di Banten yang ingin secara mutlak menguasai hajat hidup masyarakat Banten secara luas dan berkelanjutan! Kami memang tak henti selama 3 (tiga) bulan belakangan ini mengusung gerakan “ Say NO to Airin Rachmi Diany!”

Kami memang sedang berjuang membantu Tangsel (Tangerang Selatan) terbebaskan dari ‘penjajahan’ seseorang yang mengaku sebagai “Gubernur Jendral van Banten” melalui anak-cucu serta sanak familinya dalam menguasai sepotong wilayah NKRI bernama Propinsi Banten.

Menjawab pertanyaan tulisan si Bung tersebut diatas… hehe…itu kan tulisan tertanggal 19 Agustus lalu …bassssiiii….deeeeh…! sekarang sudah bulan November! Kok setelah lewat masa 4 (emlat) bulan baru bergaung??? Jadi ingat kebiasaan buruk timses grup tertentu saat Pilkada Banten 2006 lalu terkait membuat kampanye hitam/black campaign terhadap saya dan Dr. Zulkieflimansyah dari PKS. Lha, kalaulah betul anda bukan ‘sendok-garpu’ pasangan nomor 4 yang sedang kami perangi agar jangan jadi pemimpin di Tangsel, maka seharusnya… tunjukkan netraliatas anda Bung! Jangan berat sebelah kalau menulis ya? Kasihan rakyat Indonesia sudah kenyang diadu-domba. Karya anda dalam membuat black campaign untuk warga Tangsel ‘teramat-sangat-keliwat’ nggak ngaruh deeeeeh… Warga Tangsel sudah cerdas, dan mereka 51% adalah masyarakat akademik yang nalar lojik-moral-spiritual-nya mumpuni. Jadi sebaiknya jangan buang energi anda untuk sesuatu yang mudlarat! Itu saja sepenggal pesan sederhana saya untuk anda dimanapun anda sedang berada. Saya memaafkan anda… Allahu Akbar! Kita belum medekaaaa…

Fwd: komentar Uni Linda Djalil mantan wartawati Tempo beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/

Rabu, 27 Oktober 2010

Suami yang Ganteng di Hatiku: Marissa Haque

Menurut Imam Al-Ghazali, kepatuhan kepada Allah akan mengilapkan hati seseorang, sedangkan maksiat kepada-Nya, akan menghitamkannya. Nah, bagaimana dgn orang yg berbuat dosa lalu segera berbuat baik? Menurut Al Ghazali, hatinya tidak otomatis hitam. Cuma cahayanya jadi berkurang. Sama spt sebuah cermin yg tertutup hembusan nafas lalu disapu, kemudian dihembusi lagi, disapu lagi. Meski bersih, masih menyisakan keruh.

Kamis, 06 Mei 2010

My Dreams of the Knowledge: Marissa Haque


Berikut ada sebuah quotation bagus, semoga mencerahkan ya?


"Books, to the reading child, are so much more than books - they are dreams and knowledge; they are a future, and a past." (Esther Meynell dalam Marissa Haque)

Selasa, 27 April 2010

Sama Saja Pria & Wanita dalam urusan Film Porno: dalam Ikang & Marissa

Mengapa sejumlah wanita ternyata juga tertarik menonton film biru.
Rabu, 28 April 2010, 01:16 WIB

Oleh: Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila

VIVAnews - memang, pria merupakan pengakses film porno terbanyak di tempat kerja. Walaupun tidak seperti pria, tren menunjukkan wanita juga bagian penikmat film khusus dewasa.

Sebuah laporan Forbes menunjukkan, karyawan wanita di Amerika Serikat mengakses film porno hampir 1.800 kali dalam dua pekan. Wanita juga menyimpan sekitar 600 gambar seksual dalam laptop mereka. Apa alasan wanita mengunduh gambar-gambar syur atau menonton video tersebut? Ini jawabannya:

1. Rasa ingin tahu.
Banyak wanita menganggap film porno sebagai sesuatu yang aneh dan menjijikkan. Bagi sebagian besar wanita menyaksikan pertunjukan film biru masih tabu dan mereka penasaran bagaimana para pria tertarik pada film jenis itu.

2. Membantu sesi 'melayani dir sendiri'
Acapkali film porno membantu mereka melakukan masturbasi. Secara umum, wanita cenderung memilih fantasi dan alat bantu visual. Tetapi, sejumlah wanita menggunakan pria dalam film porno sebagai objek fantasi mereka.

3. Mempelajari gerakan baru
Aktivitas seksual yang membosankan bersama pasangan bisa dipecahkan dengan mengadaptasi beberapa gerakan dalam film porno. Dalam hal ini, film porno bisa dijadikan sebagai alat 'pendidikan'

4. Membandingkan
Pria selalu identik dengan makhluk yang kompetitif. Namun, wanita kerap menonton film porno untuk membandingkan bentuk tubuh mereka dengan wanita lain. Dari situ, ia bisa mendapat ide mempercantik diri sendiri. Alasan lainnya, ia membandingkan pemeran pria dengan pasangan prianya.

5. Menonton Pria
Sulit menemukan pria bertelanjang dada, atau tanpa pakaian kecuali berada di pantai. Jadi, film porno membantu wanita berfantasi tentang pria seksi.

6. Membunuh Waktu
Sebelum menyaksikan acara kesayangan, wanita seringkali memutar video porno miliknya atau milik pasangan. Film porno di sini hanya untuk menghabiskan waktu.

7. Memperbaiki Mood
Wanita sering menggunakan film dewasa untuk menmperoleh mood atau foreplay sebelum bercinta dengan pasangan

8. Milik Pasangan Pria
Alasan wanita paling umum setelah penasaran adalah menonton milik pasangan. Mereka biasanya ingin mengintip koleksi film porno pasangan.

9. Berfantasi
Saat tidak dapat berbagi fantasi seksual, wanita sering berpaling pada film porno dan melakukan sesuatu yang ia inginkan. Film porno bisa juga menjadi pelampiasan saat canggung berkata jujur pada suami bahwa ia ingin bermain nakal.

Sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/147098-mengapa_wanita_menonton_film_porno

Komunikasi Matang Berkualitas dalam 25 Tahun Pernikahan

Komunikasi Matang Berkualitas dalam 25 Tahun Pernikahan
25 Tahun Pernikahan Kami: 2-7-1986 sampai 3-7-2011 (Ikang Fawzi & Marissa Haque)